MEDIA PEMBELAJARAN

Sunday 20 December 2015

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN


PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Setelah kita menyimak panjang lebar penjelasan tentang cra penyusunan berbagai jenis bahan ajar, maka tiba waktunya sekarang untuk memahami hal-hal penting berikitnya yang menjadi bagian integral dari tugas kita menyusun bahan ajar, yaitu pemilihan dan pemamfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran.sulit rasanya proses pembelajaran bias efektif dan menyenangkan jika bahan ajar digunakan tidak pas dengan kebutuhan peserta didik. Untuk itulah,pada bab ini kita akan mengkaji bersama acara-acara untuk mengetahui pas dan tidaknya suatu bahan ajar digunakan dalam proses pembelajaran serta cara menggunakan bahan ajar yang tepat dalam proses pembelajaran.
 A MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN BAHAN AJAR
Pemilihan bahan ajar tidak bias dilakukan sembarangan.pemilihan ajar menuntut dipergunakannya suatu pedoman atu prinsip-prinsip tertentu agar kita tidak salah pilih bahan ajar.setiap jenis bahan ajar memiliki kelebihan dan kekurangaannya masing-masing,untuk itulah kita memerlukan prinsip-prinsip umum dalam pemilihan bahan ajar.
Menurut Arif dan "napitupulu (1997) ada beberapa  prinsip dalam memilih bahan ajar. yang pertama, isi bahan ajar hendan/a sesuai dengan tujuan pembelajaran. kedua, bahan ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. ketiga, bahan ajar betul-betul baik dalam penyajian faktualnya. keempat, bahan ajar benar benar menggambarkan latar belakang dan suasana/ang diha/ati oleh peserta didik. kelima, bahan ajar mudah dan ekonomis penggunaanya keenam, bahan ajar hendaklah  cocok dengan gaya belajar peserta didik. Dan ketujuh, lingkungan dimana bahan ajar digunakan harus tepat sesuai dengan media yang digunakan
Adapun langkah-langkah yang bias kita tempuh untuk memilih bahan ajar agar pas dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran meliputi lima langkah pokok. Pertma tentukan tujuan untuk apa kita ingin menggunakan suatu bahan ajar, kedua pelajari bidang bahan ajar yang kita butuhkan ( misalnya kesehatan, pertanian, pendidkan dasar,perindustrian,dan sebagainya). Ketiga buatlah perincian tentang jenis bahan ajar yang kita cari ( misalnya bahan ajar buku cetak, bahan ajar cetak bukan buku, bahan ajar audio, bahan ajar audio-vidieo, bahan ajar interaktif,dan bahan ajar lainnya.). keempat, tentukan apakah bahan ajar tersebut akan digunakan untuk memotivasi peserta didik agar mau belajar, mengajari mereka isi bidang ( ilmu pengetahuan) tertentu, bahan belajar lanjutan, atau kelompok . kelima pilih bentuk bahan ajar yang tepat dan lakukan penilaian pada beberapa keteria berikut : kesesuaian isi dengan tujuan-tujuan pengajaran, kesesuaian isi dengan tujuan pengajaran.dan lain-lain.
Dengan memahami prinsip- prinsip ataupun langkah-langkah pemilihan bahan ajar tersebut, kita menjadi muda dalam mengidentifikasi bahan ajar mana yang tepat untuk kegiatan pembelajaran yang akar kira dilakukan. Sebagaimana telah kita pahami sejak awal bahwa setiap jenis bahan ajar mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini diberikan penjelasan secra lebih spesifik mengenai pertimbagan pemilihan bahan ajar untuk setiap jenis bahan ajar.
1.      PEMILIHAN BAHAN AJAR CETAK
Secara umum ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar cetak,  pertama, kita harus memperhatikan informasi yang terkandung didalamnya, apakah sesuai dengan bahan yang diperlukan  untuk memenuhi bkebutuhan kompetensi peserta didik atau tidak. Kedua, jangan smapai bahan ajar yang kita plihin terkandung materi yang kurang sesuai dengan materi yang seharusnya menjadi menu peserta didik dalam mencapai kompetensinya.
Sedangkan secra khusus, untuk mengetahui apakah bahan ajar cetak yang kita gunakan sudah tepat atu belum.
Selanjutnya pertimbagan pemilihan untuk masing-masing jenis bahan ajar cetak,jelaskan secra rinci dalam uraian berikut.
a.       Pemilihan handout
Pertimbagan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar handout adalah sebagai berikut:

1.      Subtansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasi pleh peserta didik.
2.      Materi memberikan penjelsan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi,prosedur,perbandingan rangkuman dan sebagainya.
3.      Padatr pengetahuan
4.      Kebenaran materi dapat dipertanggung jawabkan
5.      Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
6.      Menuntun pendidikan secra teratur dan jells
7.      Dapat diambil dari buku atau hasil download dari internet
8.      Jenis kegiatan pembelajaran yang cocok menggunakan handout.

b.      Pemilihan Buku Teks Pelajaran
Beberapa pertimbangan untuk mimilih bahan ajar buku teks adalah sebagai berikut:
1.        Subtansi materi memiliki relevasi dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasi oleh peserta didik.
2.        Materi dalam buku lengkap,paling tidak mampu memberikan penjelasan secra lengkap antara lain tetntang defenisi,klasifikasi,prosedur,perbandingan ,rangkuman,dam sebagainya.
3.        Padat pengetahuan dan memiliki sekuensi yang jelas secara keilmuan.
4.        Kebenraqn materi dapat di pertanggung jawabkan
5.        Kalimat yang disajikan singkat dan jells.
6.        Penampilan fisik bukunya menarik atu menimbulkan motivasi untuk membaca.
7.        Buku dapat dibeli di took-toko buku

c.       Pemilihan Modul.
1.      Subtansi materi relevan dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
2.      Modul tersusun secara lengkap,paling tidak cukup antara lain oertanyaan kumpetensi dasar.
3.      Materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang defesini, prosedur, perbandingan,rangkuman.
4.      Padat pengetahuan.
5.       Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan
6.       Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
7.      Menuntun guru dan siswa sehingga mudah digunakan
8.      Beberapa modul didownload diinternet.

d.      Pemilihan Lks
1.      Subtansi materi memiliki relevasi dengan komptensi dasar atau materi pokokyang harus dikuasai oleh peserta didik.
2.      Terdapat pertanyaan tentang kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik.
3.      Dilengkapi dengan petunjuk yang mudahkan pendiddikan atau peserta didik dalam mengajar atau belajar.
4.      Memiliki daya pikat terutama dari segi penyajian
5.      Lks harus sudah memamfaatkan lingkungan sekitar sebagai narasumber belajar.
6.      Kalimat yang disajikan singkat dan  jelas
7.      Dapat dibeli dipasaran.
8.      Subtansi materi dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan peserta didik.

e.        Pemilihan Brosur
       Brosur bisanya tersedia ditempat-tempat seperti museum,objek wisata sejarah,atau perusahaan swasta.brosur secara langsung digunakan sebagai berikut.
1. Subtansi materi memiliki relevasi dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasai
2. Materi memberikan informasi secara lengkap dan jelas tentang subtansi yang disajikan.
3. Padat pengetahuan
4. Kebenaran materi dapat do pertanggungjawabkan
5. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
6. Menarik peserta didik untuk membacanya,baik dari penampilan maupun isinya.
7. Dapat diambil dari berbagai tempat yang menyediakan brosur, baik instant pemerintah maupun perusahaan swasta.
f.       Pemilihan Leaflet
       Leaflet juga bisa diperoleh dari berbagai tempat sperti museum,objek wisata serta instansi pemerintah maupun swasta.perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
1. Subtansi materi memiliki relevasi dengan kompetensi dasar
2. Materi memberikan informasi secara jelas dan lengkap hal-hal yang penting sebagai informasi
3. Padat pengetahuan.
4. Kebenaran materi dpat dipertanggungjawabkan.
5. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas.
6. Menarik peserta didik untuk membacanya baik dari penampilan maupun isinya.
7. Dapat diambil dari berbagai museum,objek wisata, instansi pemerintah.
g.      Pemilihan Wallchart
Untuk memilih wallchart, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan penyajiannya anatara lain:
1.Subtansi materi yang disajikan dalam bentuk wallchart harus memiliki relevasi dengan kompetensi yang harus dikuasi oleh peserta didik .
2. Bagan atau grafik yang disajikan harus benar secara subtansi, atau dengan kata lain tidak menampilkan data yang salah.
3. Ditampilkan dengan skala yang sesuai sehingga terlihat logis.
4. Ada perimbagan anatara besarnya kertas dan bagan yang ada didalamnya, sehingga bagan tampak indah dipandang. Biasanya, sebuah lembaran wallchart tidak akan habis oleh bagan yang ada didalamnya, melainkan terdapat sisa disikanan ,kiri, atas dan bawahnya.
h.      Pemilihan Foto Atau Gambar
        Dalam memilih foto atau gambar kita juga harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan penyajian anatra lain:
1. Subtansi materi yang disajikan dalam bentuk foto atau gambar mesti memiliki relevasi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
2. Gambar yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Ditampilkan dengan skla yang sesuai, sehingga terlihat logis enak dilihat.
4. Gambar menampilkan judul atau keterangan
5. Beberapa foto atau gambar dapat dibeli ditoko buku.

2.      PEMILIHAN BAHAN AJAR MODEL ATAU MAKET
Model atau maket belum banyak di jual di pasaran. Umumnya, bahan ajar tersebut (terutama model) diimpor dari luar negri. Model bidang fisik misalnya, banyaknya diimpor dari Jerman. Adapun bebrapa pertimbangan dalam memilih model atau maket sebagai bahan ajar, antara lain:
a.       Model atau maket memiliki relevansi dengan materi yang akan diajarkan.
b.      Model besar dan bobotnya juga tidak terlalu berat, sehingga dapat dipindah-pindahkan oleh satu orang.
c.       Model untuk biologi harus berukuran sama dengan benda aslinya.
d.      Model atau maket bisa diperoleh di toko, dan dapat juga dilihat di sumber belajar, seperti museum atau perpustakaan.

3.      PEMILIHAN BAHAN AJAR AUDIO
Dalam hal ini, ada dua jenis bahan ajar audio yang bisa menjadi pilihan kita, yakni radio dan kaset/OHP/CD. Pertimbangan yang di gunakan dalam pemilihan kedua jenis bahan ajar audio tersebut tentu saja tidak sama. Berikut ini adalah pertimbngan-pertimbngan umtuk masing-masing jenis bahan ajar ersebut.
a.       Pemilihan Bahan Ajar Radio
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih radio sebagai bahan ajar, antara lain:
1)             Substansi materi yang disajikan dalam program radio harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
2)             Program radio yang disajikan dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
3)             Direkam terlebih dahulu atau siaran langsungyang baik, agar bisa didengar dengan jelas.
4)             Dilengkapi dengan keterangn tertulis.
5)             Beberapa radio siaran mentyediakan program pendidikan.

b.      Pemilihan Bahan Ajar Kaset/PH/CD
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam memilih jenis bahan ajar kaset/PH/CD, antara lain:
1)      Substansi materi yang disajikan dalam bentuk kaset/PH/CD harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
2)      Kaset?PH/CD yang disajikan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
3)      Direkam pada pita kaset/PH/CD yang baik agar jelas didengar.
4)      Dilengkapi dengan keterangan tertulis.
5)      Bebrapa kaset/CD dapat dibeli di toko buku.



c.       Pemilihan Bahan Ajar Audio Menurut Anderson
Sementara itu, Anderson (1987) menawarkan pertimbangan lain dalam pemilihan bahan ajar audio. Pertama-tama, prtimbangkan yujuan dan materi pelajaran. Setelah itu, media audio harus memiliki paling tidak satu dari kriteria yang tersaji dalam Tabel 2.
       Tabel 2. pertimbangan pemilihan bahan ajar audio
No.
Kriteria
Ya
Tidak
1
Apakah peserta didik tak dapat membaca, atau memahami kesulita dalam  memahami media cetak?


2
Apakah materi pelajaran mengandung rangsangan pendengaran yang relevan untuk diberikan kepada peserta didik?


3
Apakah pelajaran itu mengajarkan kemampuan verbal atau respons terhadap rangsangan verbal yang aka dijumpai peserta didik di lapangan?


4
Dapatkah bahan jar audio dianggap sebagai cara praktis untuk menambah keragaman mengajar dengan mengganti media?



Sebagai catatan penting, alat-alat audio mempunyai kerangka waktu yang tidak dapat diubah dalam penyajian pengajaran. Secara tak langsung, ini berarti aspek kecepatan sendiri (self pacing) dalam pengajaran dan pemilihan isi harus di masukkan kedalam materi pelajaran.


4.      PEMILIHAN BAHAN AJAR AUDIOVISUAL
Bahan ajar audiovisual meliputi dua jenis, yaitu video (film) dan orang. Secara lebih rinci, cara memilih masing-masing jenis bahan ajar audio visual tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Pemilihan Bahan Ajar Vidio atau Film
Vidio atau film untuk keperluan pendidikan memang belum banyak tersedia di pasaran. Namun, jika suatu ketika diperlukan untuk membeli, maka dalam memlinya perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1)      Substansi materi yang disajikan dalam video atau film harus memilik relevensi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
2)      Alur cerita yang ada dalam program video atau film merupakan sajian menarik dan diturunkan dari standar kompetensi atau kompetensi dasar dalam kurikulum.
3)      Ditampilkan dalam satu cerita yang menarik, sehingga peserta didik tertarik untuk mempelajarinya.
4)      Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan.
5)      Durasinya tidak terlalu lama, paling lama 20 menit.
6)      Pilih video atau film yang sesuai, misalnya tentang suatu situasi diskusi, dokomentasi, promosi suatu produk, interview, atau bahkan menampilkan suatu percobaan yang berproses.
Adapun secara khusus untuk pemilihan video sebagai bahan ajar, Anderson mengungkapkan bahwa ada beberapa hal penting yang perlu kita lakukan dan dijadikan pertimbangan, di antaranya analisis tujuanpembelajaran, materi yang akan disajikan, serta pertimbangan pendisrtibusian untuk menentukan apakah video merupakn media terbaik. Dan, semua jawaban harus “Ya”.
Apakah “gerak” merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelajaran kita? Ada kalanya kita menganggap bahwa “gerak” merupakan hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran, padahal sesungguhnya bukan, bahkan tak perlu. Untuk menjawab “Ya” terhadap pertanyaan ini, sekurang-kurangnya satu dari kriteria yang tersaji dalam Tabel 3 harus terpakai dalam bahan pelajaran kita.




Tabel 3. Daftar pertimbangan pemilihan bahan ajar video
No.
Pertanyaan
Ya
Tidak
1
Apakah perlu duitunjukkan gerak dalam porsi yang besar?


2
Apakah gerak diperlukan untuk menunjukkan keterampilan psikomotorik yang dibutuhkan untuk memanipulasi objek atau untuk keiatan fisik tertentu?


3
Apakah gerak diperlukan untuk memperlihatkan perubahan isyarat visual yang digunakan oleh orang-orang yang saling berinteraksi, semisal perubahan air muka dan gerak badan yang disertai dengan komunikasi visual?


4
Apakah gerak diperlukan untuk memmberikan efek tertentu atau untuk membangkitkn emosi atau sikap tertentu, dengan pertimbangan materi pelajaran yang dianggap sudah efektif?


5
Apakah umpan balik secara visual dan langsung diperlukan untuk memperlihatkan penampilan fisik serta verbal peserta didik?


6
Apakah materi dan urutannya sudah sesuai?


7
Apakah pelajaran yang disajikan menuntut reproduksi yang sama ersis?


8
Apakah pelajaran tersebut akan diperlihatkan atau dipergunakan untuk kelompok kecil, dan apakah peralatan video tersedia untuk keperluan itu?


9
Apakah keadaan kursus atau latihan yang diadakan itu sepadan dengan biaya pembuatan video?


10
Apakah bahan ajar ini selaras dengan latar belakang populasi peserta didik?


       (Sumber: Anderson, 1987)
b.      Pemilihan Bahan Ajar Orang
Orang atau narasumber, disamping sebagai bahan ajar, dapat juga sebagai sumber belajar. Sebagai bahan ajar, maka orang harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1)      Memiliki latar belakang pendidikan/pengalaman/keahlian yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.
2)      Memiliki kemampuan untuk menyampaikan kepintarannya atau keahliannya kepada orang lain, ditunjukkan dengan adanya biodata atau matriks kompetensi.
3)      Narassumber dapat dijumpai di instansi pemerintah atau swasta.

5.      PEMILIHAN BAHAN AJAR INTERAKTIF
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan ajar interaktif, antara lain:
a.       Substansi materi yang disajikan dalam program interaktif harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.      Program interaktif yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.       Disajikan dalam bentuk disket atau CD.
d.      Dilengkapi dengan keterangan tertulis
e.       Penyajiannya menarik.
Sementara itu, dalam sudut pandang Anderson, jika bahan ajar yang digunakan bebasis komputer atau menggunakan komputer, maka ada sejumlah ertimbangan yang perlu di perhatikan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut terutama dalam bentuk dafter cek seperti terlihat pada Tabel 4. Karena banyaknya persoalan kompleks yang perlu dipertimbangkan, dafter ini tidak memungkinkan sepenuhnya komperhensif. Pertanyaan-pertanyaan dalam daftar cek ini hanya menanyakan bebrapa persoalan yang paling sering dan umum, yang harus di pertimbangkan bila merencanakan pengembangan suatu sistem berdasarkan komputer.
Tabel 4. Daftar kriteria pemilihan bahan ajar berbasis komputer
No.
Pertanyaan
Ya
Tidak
1
Apakah pengajaran individual diharapkan untuk memenuhi sebagian besar kurikulum kita? (tidak ada atau hanya sedikit keuntungan bagi peserta didik jika diselenggarakan interaksi antarpeserta didik atau campur tangan pendidik dalam situasi kelas).


2
Apakah ada petugas pengembangan yang mampu mempersiapkan pembelajaran bercabang dan kompleks?


3
Apakah isi pelajaran memerlukan waktu yang cukup lama untuk pengembangannya supaya berkualitas? (Pengajaran mandiri memerlukan waktu pengembangan yang lebih lama daripada yang diajarkan guru. Selain itu, bahan tidak boleh cepat ketinggalan zaman setelah dikembangkan).


4
Apakah ada bahan pengajaran yang memenuhi kebutuhan pengajaran kita yang bisa dibeli atau disewa?


5
Apakah Anda telah menentukan media yang diperlukan untuk memberikan stimulus audio dan visual yang disyaratkan oleh kurikulum?


6
Apakah atasan kita menyetujui penggunaan CAI (Computer Assisted Intructional)?


7
Apakah sudah disediakan dana untuk melakukan percobaan dalam waktu yang cukup dan untuk pemeliharaannya setelah peralatan disapasang?


8
Apakah Anda telah mengantisipasi kebutuhan untuk:


a.       Jaminan bahan-bahan?



b.      Waktu perbaikan atau peningkatan bahan pengajaran?



c.       Analisis atau hasil data khusus apa yang diperlukan?



d.      Prosedur tes (pengumpulan hasil)?



e.       Julah terminal dan peralatan media yang berhubungan?



f.       Lokasi geografis terminal?


Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kita mempunyai alternatif cara untuk membuat pertimbangan dalam mengindentifikasi dan memilih bahan ajar interaktif yang kita sajikan kepada peserta didik akan menjadi suatu pilihan yang layak dan tepat bagi peserta didik.
B.     PENGGUNAN BAHAN AJAR DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Bahan ajar merupakan unsur yang amat penting dalam suatu pembelajaran. Tanpa kehadiran bahan ajar, mustahil tujuan pembelajaran akan tercapai dan kompetensi dasar dikuasai oleh peserta didik. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa bahan ajar merupakan hal yang pokok dan sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.
Bahan ajar digunakan untuk tujuan dan maksud tertentu. Hal ini dikarenakan bahan ajar memiliki karateristik dan jenis-jenis tertentu pula. Oleh karena itu, agar kita tidak keliru dalam memanfaatkan bahan ajar tersebut. Sehingga, kita bisa mengoptimalkan pemanfaatan bahan ajar maupun kegiatan pembelajaran itu sendiri.
Anderson (1987), dalam bukunya yang berjudul Selecting and Developing Media for Instruction, menerangkan bahwa penggunaan bahan ajar dalam proses pembelajaran dapat dipetakan menjadi tiga macam, yaitu untuk tujuan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Lalu, bagaimana penggunaan setiap jenis bahan ajar (cetak, model/maket,audio,audio-video, dan bahan ajar interaktif) pada tiga tujuan (ranah) tersebut? Simak penjelasan detailnya berikut.
1.      Bahan Ajar Cetak
Dalam tujuan kognitif, bahan ajar cetak dapat digunakan untuk enam tujuan. Pertama, menyampaikan informasi yang bersifat fakta, seperti kebajikan dan prosedur, atau mendeskripsikan fungsi kerja. Kedua, mengajarkan pengenalan kembali dan/atau pembedaan stimulasi yang relevan. Ketiga, menyajikan perbendaharaan kata yang digunakan pada fungsi-fungsi kerja, keempat, menyajikan kosakata yang digunakan dalam funs=gsi-fungsi kerja. Kelima, menerapkan jalannya pekerjaan. Keenam, memberikan gambaran tentang lokasi, posisi, dan situasi pekerjaan yang akan dihadapi oleh peserta didik nantinya.
Dalam tujuan psikomotorik, bahan ajar cetak dapat digunakan untuk mengajarkan langkah atau prinsip dalam keterampilan psikomotorik, menunjukan posisi sesuatu yang sedang bergerak, atau menunjukkan posisi sesuatu yang sedang bergerak, atau menunjukkan cara memegang suatu objek. Namun, unntuk penggambaran gerak, sukar disajikan dengan media ini.
Sementara, dalam tujuan afektif, bahan ajar cetak sebenarnya jarang digunakan. Meskipun begitu, ada juga buku yang ditulis dengan gaya yang dapat membangkitkan emosi dan menarik, tetapi materi latihan tentang perubahan sikap tidak bisa disiapkan dengan tepat guna.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, jenis bahan ajar cetak memiliki bentuk yang bermacam-macam ini berimplikasi pada pemanfaatannya yang tidak sama, sebagaimana diterangkan oleh Andrian dalam Belawati dkk. (2003) berikut ini.
a.      Handout
       Handout merupakan salah satu bentuk bahan ajar cetak yang paling sederhana .Handout dapat dikembangkan untuk beragam alasan ,tetapi alasan yang paling pokok adalah untuk melengkapi kekurangan yang ditemukan dalam bahan ajar (baik dalam bentuk cetak maupun noncetak) .dapat dijelaskan bahwa dalam proses pembelajaran ,handout dapat digunakan untuk lima tujuan berikut ini :
·         Pertama ,untuk bahan rujukan .handout berisi segudang materi .keuntungan lainnya adalah materi handout relatif baru ,sehingga peserta didik dapat diekspos dengan isu mutakhir .
·         Kedua,untuk pembakar motivasi .melalui handout ,fasilitator atau pendidik dapat menyelipkan pesan-pesan sebagai motivator .
·         Ketiga,untuk pengingat .materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat yang bisa dimanfaatkan .
·         Keempat ,memberi umpan balik (feed-back) .
·         Kelima, untuk menilai hasil belajar .
       Selanjutnya ,agar lebih bermanfaat ,maka penggunaan handout dalam proses pembelajaran hendaknya dibarengi dengan penggunaan cara dan media yang saling mendukung .selain itu ,pemilihan dan pemanfaatan media belajar yang terintegrasi menjadi faktor kunci guna mendapatkan hasil pembelajran yang memuaskan.
b.      Modul
       Bentuk bahan ajar ini memuat materi pelajaran yang relevan dan dapat memotivasi pembacanya (untuk mempelajari materi di dalam modul tersebut),Apabila dikembangkan sesuai prosedur .Modul dapat digunakan untuk beragam keperluan dalam proses pembelajaran.modul dapat digunakan paling tidak untuk empat keperluan berikut ini:
§      Pertama,sebagai sumber belajar yang telah disusun secara terstruktur dan terencana,dengan kata lain ,materi dalam modul telah direncanakan sejak awal .Disamping itu ,modul disusun dengan struktur yang dapat membantu pembaca (peserta didik/murid/siswa/mahasiswa) untuk memahami materi .
§      Kedua,sebagai petunjuk untuk memahami materi yang diberikan beserta cara mempelajarinya .idealnya ,modul dilengkapi dengan informasi tentang petunjuk atau cara mempelajari modul tersebut .
§      Ketiga,sebagai motivator untuk terus membaca dan memahami materi .gaya tulisan dan sig posting yang digunakan akan merangsang semangat pembaca untuk terus membaca dan memahami materi-materi di dalamnya.
§      Keempat,sebagai alat untuk mengukur tingkat pencapaian dalam belajar.didalam modul juga disediakan tes-tes yang diharapkan dapat mengukur tingkat penguasaan materi (setelah)pembaca selai mempelajarinya.

       Dari empat tujuan penggunaan modul tersebut terlihat bahwa modul dapat kita gunakan dalam setiap tahap proses pembelajaran ,mulai dari membangkitkan motivasi peserta didik ,penyampaian informasi,sampai dengan penilaian hasil belajar .Adapun peranan pendidik dan peserta didik tersebut menurut Wijaya,dkk.(1992) adalah sebagai berikut .

1)      Peranan pendidikan dalam sistem pembelajaran modul
       Ada tujuh peranan yang dimainkan pendidik dalam sistem pembelajaran     modul.
& Pertama,sebagai pembimbing.
& Kedua, sebagai pengatur lingkungan
& Ketiga,sebagai partisipan
& Keempat ,sebagai konselor
& Kelima , sebagai supervisor
& Keenam,sebagai motivator
& Ketujuh,sebagai evaluator
2)      Peranan peserta didik dalam sistem pembelajaran modul.
       Peserta didik paling tidak memiliki lima peranan untuk pembelajaran yang menggunakan modul ,yaitu sebagai pemecah masalah ,pembaca yang baik ,pendengar yang baik,pemikir,dan penemu konsep atau dalil.
c.       Lks
Lks adalah salah satu bentuk bahan cetak (selain handout ,modul,dan buku)yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran .pemanfaatan bahan ajar LKS adalah dengan metode SQ3R atau survey ,Question,read,recite,dan review        
(menyurvei,membuat pertanyaan,membaca,meringkas,dan mengulang)
§      Pertama,tahap survey .pada tahap ini ,peserta didik membaca secara sepintas keseluruhan materi ,termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan .
§      Kedua,tahap question .pada tahap ini ,peserta didik kita minta untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca materi yang diberikan .
§      Ketiga ,tahap read .pada tahap ini ,peserta didik kita rangsang untuk memperhatikan pengorganisasian materi serta membutuhkan tandatangan khusus pada materi yang kita berikan .
§      Keempat ,tahap recite ,tahap ini menuntut peserta didik untuk menguji diri mereka sendiri pada saat membaca dan meringkas materi dalam kalimat mereka sendiri .
§      Kelima , tahap review .pada tahap ini ,peserta didik diminta segara mungkin melihat kembali materi yang baru saja selesai dipelajari.

2. Bahan Ajar Audio
       Untuk pemanfaatan bahan ajar audio ; Anderson (1987) menerangkan bahwa penggunaan bahan ajar audio dalam proses pembelajaran terdapat pada tiga ranah ,yaitu kognitif ,psikomotorik,dan efektif
       Pertama,untuk tujuan kognitif .Dalam tujuan kognitif ,bahan ajar audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan /atau pembedaan rangsang audio yang relevan .
       Kedua,untuk tujuan psikomotorik .Dalam hal ini ,bahan ajar audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal ,misalnya: memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendengar ,menirukan ,dan melatih kata-kata dari bahasa asing atau kata yang belum dikenal.
       Ketiga,untuk tujuan afektif .Dalam hal ini ,suasana mungkin dapat diciptakan oleh musik latar belakang ,efek suara ,atau suara narator .
       Dalam  sejarah manusia ,musik selalu menjadi bagian integral kehidupan .”kata Dave Meier(2003) dalam The Accelerated Learning Handbook .Seperti halnya peluru dan sanapan ,musik dan pembelajaran saling terkait
       Dalam sebuah penelitian di Universitas California,tepatnya di Irvine ,para peneliti menemukan bahwa murid yang mendengarkan musik Mozart sebelum diuji kemampuannya memproses informasi spasial ,meraih angka 8 dan 9 poin lebih tinggi dari pada mereka yang mendengarkan rekaman pesan relaksasi verbal.Hal ini menunjukkan bahwa daya kemampuan musik untuk meningkatkan daya ingat sungguh dahsyat dan luar biasa.
       Namun musik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berbagai cara .Seperti dikatakan oleh Meier (2003) bahwa musik dapat digunakan untuk : menghangatkan ,membuat manusiawi ,dan memberdayakan lingkungan belajar : membuat pikiran tenang ,tenteram ,dan terbuka untuk belajar :menciptakan perasaan dan asosiasi positif dalam diri peserta didik ; menciptakan peningkatan di otak : mendorong pembelajaran multi-indrawi atau menggunakan berbagai macam indera manusia : serta membantu mempercepat dan meningkatkan proses pembelajaran .
Meier (2003) menunjukkan sebagian kecil dari cara memanfaatkan musik untuk proses pembelajaran di kelas .
a)      Sebagai pendahuluan untuk pembelajaran
b)      Digunakan saat istirahat
c)      Sebagai skenario kiasan mental
d)     Untuk pratinjauan konser
e)      Untuk tinjauan konser
f)       Untuk presentasi
g)      Untuk berlatih belajar
h)      Untuk nyanyian dan lagu
i)        Untuk tema
j)        Untuk penutup
       Sementara itu, jenis musik terbaik yang bisa kita gunakan dalam proses pembelajaran adalah yang dapat meningkatkan keefektifan belajar peserta didik .
3.      Bahan Ajar Audio-Video
Anderson (1987) mengungkapkan bahwa dalam proses pembelajaran, bahan ajar video dapat digunakan untuk tiga tujuan utama yakni : kognitif, psikomotorik dan afektif.
Pertama, untuk tujuan kognitif. Melalui penggunaan video, beberapa tujuan ranah kognitif dapat dikembangkan pada peserta didik, diantaranya sebagai berikut :
a.       Mengajarkan kepada peserta didik pengetahuan tentang hukum-hukum dan prinsip-prinsip tertentu.
b.      Menunjukkan daftar kata yang dianggap penting, walaupun dianggap kurang ekonomis.
c.       Menunjukkan contoh cara bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang menyangkut interaksi manusiawi.
d.      Peserta didik dapat langsung mendapat koreksi terhadap penampilan yang belum memenuhi persyaratan, jika mereka mencobakan keterampilan atau kemampuan itu untuk menerapkan hokum dan prinsip tertentu.
Kedua, untuk tujuan psikomotorik. Dalam hal ini, video merupakan bahan ajar yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini dapat diperjelas, baik dengan cara diperlambat maupun dipercepat. Tujuannya adalah mengajarkan koordinasi antara alat tertentu seperti memanjat, berenang dan lain-lain. Dengan video pula, peserta didik bias langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka mencobakan keterampilan yang menyangkut gerak tadi.
Ketiga, untuk tujuan afektif. Pada tujuan ini, dengan menggunakan bebagai teknik dan efek, video dapat menjadi yang sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi. Video adalah media yang sangat baik untuk menyampaikan informasi dalam ranah afektif.
4.      Bahan Ajar Interaktif
“Orang-orang dimana saja akan mampu mengikuti kursus terbaik yanag dipandu oleh guru terbaik”, kata Bill Gates. Pernyataan itu tidaklah mustahil terjadi. Namun, siapakah guru terbaik itu ? sesungguhnya, jawabannya tidak jauh-jauh dari kehidupan dan bisnis yang dikelola Bill Gates saat ini, yaitu computer.
Computer mampu berperan sebagai ntutor maupun perpustakaan menyediakan informasi dan umpan balik kepada peserta didik secara cepat. Pembelajaran seperti ini memungkinkan setiap peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Televisi, video, satelit, computer dan bahan ajar interaktif, bahkan juga memberikan katalis bagi terjadinya perubahan mendasar terhadap peran peserta didik, dari informasi ke informasi.
Sementara itu, pemakaian bahan ajar berbasis computer dalam proses pembelajaran juga meliputi tiga tujuan pokok pembelajaran. Pertama, untuk tujuan kognitif. Dalam hal ini, computer yang menggunakan bermacam-macam ipe terminal dapat mengontrol interaksi pengajaran, langkah dalam proses, dan kalkulasi yang kompleks.
Kedua, untuk tujuan psikomotorik. Pada bagian ini, terminal computer adalah alat tentang dunia nyata yang sangat bagus untuk mengajarkannya programming dan kecakapan yang serupa, bila peserta didik mau bekerja dengan terminal-terminal kerja.
Ketiga, untuk tujuan afektif. Dalam hal ini, bahan ajar berbasis computer sangat berguna bila digunakan seperti yang diungkapkan dalam tujuan psikometer atau digunakan untuk mengontrol bahan-bahan video.
C. Langkah-Langkah Penyesuaian Bahan Ajar yang Sudah Ada
Untuk menyesuaikan bahan ajar yang sudah tersedia dan kita miliki ini agar lebih relevan, alomodatif, dan adaptif sesuai kebutuhan dan tuntutan pembelajaran sat ini, Arif dan Napitululu (1997) menyarankan Sembilan langkah berikut ini .
Pertama, tambahkan media lain pada bahan ajar yang ada. Media-media seperti gambar-gambar, film, film strip, transparansi, karya wisata dan pameran, dapat ditambahkan pada bahan bacaan yang kita miliki agar bias lebih menarik dan memikat hati peserta didik.
Kedua, kembangkanlah lembar bahan ajar mandiri tambahan untuk melengkapi bahan ajar yang telah tersedia. Lembaran-lembaran seperti ini harus membantu peserta didik belajar memahami lebih lanjut. Dan, latihan-latihan seharusnya diberikan bersama-sama dengan bagian diskusi.
Ketiga, sesuaikan gambar-gambar yang ada. Bagian tertentu dari gambar boleh dipotong atau disalin dan diperbesar dengan tambahan uraian dibawahnya serta nama-nama yang disederhanakan, untuk menolong peserta didik agar bias memahami dengan lebih mudah dan juga lebih baik.
Keempat, sesuaikan bagian audio dari film. Film-film dapat dipertontonkan sedikit demi sedikit (hidup mati), sehingga peserta didik dapat menggunakan waktu saat film berhenti untuk berdiskusi.
Kelima, terjemahkan kedalam “bahasa ibu ”peserta didik, seandainya bahan ajar asli ditulis dalam bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Bahan ajar juga dapat dikembangkan menurut dialek yang digunakan disuatu negara, kota, desa atau daerah dan dapat pula diterjemahkan kedalam dialek lain dengan alasanyang tidak berbeda.
Keenam, sesuaikan gambar-gambar untuk mengungkapkan keadaan sesungguhnya dari lingkungan peserta didik. Hal penting yang harus diingat bahwa bahan ajar yang dikembangkan pada suatu lingkungan suatu lingkungan mungkin tidak sesuai dilingkungan yang lain.
Ketujuh, sesuaikan bahasa yang dipakai dengan tingkat pemahaman peserta didik. Hal ini disebaban oleh realitas bahwa kelompok yang berbeda memperoleh kesempatan yang berbeda dalam penggunaan bahasa nasional. Oleh sebab itu, kita perlu membuat penyesuaikan dari versi yang lebih sulit ke yang lebih mudah dan sederhana.
Kedelapan, sesuaikan cara penyajian dengan menggunakan media campuran. Penggunaan kombinasi lebih dari satu media dalam penyajian bias membuat bahan ajar lebih menarik.
Kesembilan, gunakan bahan ajar berbiaya ringan dan murah sebagai alternative bahan ajar dengan harga yang lebih mahal. Dalam kegiatan pembelajaran, tujuan nyata tidak mungkin ditunjukkan kepada peserta didik, karena biaya tinggi.
Itulah kesembilan hal yang bias kita lakukan untuk menyesuaikan bahan ajar yang sudah tersedia dan kita miliki ini agar lebih relevan, akomodatif, dan adaptif sesuai dengan  kebutuhandan tuntutan pembelajaran saat ini. Sebagaimana telah beberapa kali disinggung di muka, bahwa tidak ada alat tunggal yang menjadi alat bantu terbaik dalam semua kegiatan pembelajaran. Bahkan dalam hamper semua hal, bahan ajar pelengkap dibutuhkan untuk mendorong sekaligus menstimulasi tingkat efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Bahan ajar orisinal pun bias dimodifikasi agar cocok dan pas dengan berbagai tingkat peserta didik dalam memasuki program pembelajaran. Intinya, sebagai pendidik, kita harus bijak dan kreatif dalam menggunakan bahan menggunakan bahan ajar yang telah ada.












DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta : Rajawali.
Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta : UNS Press.
Arif, Zainudin dan W.P. Napitupulu. 1997. Pedoman Baru Menyusun Bahan Ajar. Jakarta : Grasindo.
Arierobbani. 2008. Kaya dengan Menulis; Cara Membuat Tulisan yang Menghasilkan Uang. Yogyakarta : Insan Cendikia Press.
Belawati, Tian. Dkk, 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Pannen, Paulina dan Purwanto. 2001. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta : Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembanagn Aktivitas Instruksional Ditjen Dikti Diknas.
Kasimbar, Adi. 2010. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar. Adikasimbar. Wordpress.com (diakses tanggal 30 Maret 2011).
Mohammad, Nur. 2010. Pengembangan Bahan Ajar.docstoc.com_(diakses tanggal 27 Juli 2010).
Santi, Risnano. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Cetak dan Berbasis ICT. Jardiknas.depdiknas.go.id(diakses tanggal 22 Februari 2011)
Wijaya, Cece, Djadjuri, dan A. Tabrani Rusyan. 1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Vembriarto, St. 1985. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta:Yayasan Pendidikan Paramita.

 

1 comment: