BUKU TEKS
1. Pengertian Buku Teks
Secara lebih lengkap, buku teks adalah buku pelajaran
dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar yang disusun oleh para
pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan intruksional, yang
diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan mudah dipahami.

Buku teks memang merupakan bahan ajar sekaligus sumber
belajar bagi siswa yang konvensional. Namun meskipun konvensional dan sudah
dipergunakan cukup lama dan banyak yang menganggap tradisional, buku teks
pelajaran masih cukup mampu memberikan kontribusi yang baik pada pembelajaran.
Beberapa materi pembelajaran tidak dapat diajarkan tanpa bantuan buku teks
pelajaran.
Sumber dan pembuat buku teks pelajaran dapat berasal
dari berbagai macam. Esensi buku teks pelajaran adalah memberikan informasi dan
materi kepada peserta didik melalui bahan yang berbentuk cetakan. Buku
pelajaran memuat materi pelajaran ditambah dengan informasi yang relevan secara
menyeluruh dan lengkap sehingga penggunaan buku teks pelajaran dapat digunakan
berdampingan maupun tanpa sumber belajar atau media pembelajaran
lainnya.
Pada umumnya buku pelajaran dikeluarkan atau
diterbitkan oleh penerbit-penerbit yang banyak menawarkan ke tiap-tiap
institusi pendidikan. Ini menjadikan satu institusi atau sekolah satu dengan
yang lainnya dapat menggunakan buku teks yang berbeda pada materi pelajaran dan
tingkatan kelas yang sama. Pemerintah juga menyelenggarakan program BSE (Buku Sekolah
Elektronik) dimana BSE merupakan buku teks pelajaran yang disediakan
secara gratis dan dapat diunduh (download) serta disebar luaskan tanpa
pelanggaran hak cipta. Penerbit yang ingin mengambil keuntungan dari buku BSE
ini juga tidak diperbolehkan menetapkan harga melebihi harga maksimal yang
ditentukan.
Buku teks pelajaran merupakan bahan ajar dan sumber
belajar yang mudah ditemukan dan digunakan. Setiap toko buku memiliki dan
menjual buku pelajaran dengan harga yang terjangkau. Dalam penggunaan juga
sangat mudah, peserta didik cukup membaca dan memahami materi yang dituangkan
dalam buku tersebut, tidak perlu keterampilan khusus lain yang diperlukan untuk
menggunakan buku teks pelajaran. Ini juga yang merupakan bahan cetak ini banyak
digunakan.
2. Kualitas Buku Teks
Buku teks memegang peranan yang penting dalam
kehidupan masyarakat modern. banyak hal yang dapat dipelajari dari buku, bahkan
dapat dikatakan hampir semua segi kehidupan manusia direkam dalam buku. Dunia
kini memang benar-benar dunia buku.
Buku adalah kunci kearah gudang ilmu pengetahuan.
Siapa yang ingin maju dan pandai haruslah memanfaatkan buku.
Petani harus
membaca buku pertanian.Pedagang harus pula membaca buku ekonomi. Politisi harus
membaca buku tentang politik, ilmu kenegaraan, kemasyarakatan, dan sebagainya.
Pelajar dan mahasiswa harus banyak membaca buku yang relevan dengan bidang
studinya.
Bagi seorang pelajar atau mahasiswa, salah satu buku
yang sangat diperlukan ialah buku teks atau buku pelajaran. Buku teks berfungsi
sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar dalam mata pelajaran tertentu. Mata
pelajaran Bahasa Indonesia memerlukan buku teks Bahasa Indonesia dan
sejenisnya.
Semakin baik kualitas buku teks, semakin sempurna
pengajaran mata pelajaran yang ditunjangnya. Buku teks mengenai Matematika yang
bermutu jelas akan meningkatkan kualitas pengajaran Matematika. Buku teks
mengenai Bahasa Indonesia bermutu tinggi akan meningkatkan kualitas pengajaran
dan hasil pengajaran bahasa indonesia, dan seterusya. Greene dan Petty telah
menyusun cara penilaian buku teks dengan sepuluh kriteria. Apabila buku teks
dapat memenuhi 10 persyaratan yang diajukan, dapat dikatakan buku teks tersebut
berkualitas. Butir-butir yang harus dipenuhi oleh buku teks yang tergolong
kategori berkualitas tinggi antara lain:
1.
Buku teks haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para
siswa yang mempergunakannya
2.
Buku teks haruslah mampu memberi motivasi kepada para
siswa yang memakainya;
3.
Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik para
siswa yang memanfaatkannya
4.
Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek
linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya
5.
Buku teks isinya haruslah berhubungan erat dengan
pelajaran-pelajaran lainnya; lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan
rencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu
6.
Buku teks haruslah dapat menstimulasi, meransang
aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya
7.
Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari
konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan
para siswa yang memakainya.
8.
Buku teks haruslah mempunyai sudut pandangan atau
“point of view” yang jelas dan tegas. Sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut
pandangan para pemakainya yang setia.
9.
Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan
pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
10. Buku teks
itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya
(Geene and Petty, 1971 : 545-8).
Butir-butir itu meliputi minat siswa, motivasi,
ilustrasi, linguistik, terpadu, menggiatkan, aktivitas, kejelasan konsep, titik
pandang, pemantapan nilai, dan menghargai perbedaan pribadi.
3. Pedoman Penilaian Buku Teks
Buku teks yang baik haruslah relevan dan menunjang
pelaksanaan kurikulum. Kriteria linguistik mengacu kepada tujuan agar buku teks
dipahami oleh siswa. oleh karena itu, penulis mengganti istilahnya menjadi
komunikatif. Sementara itu, mengenai urutannya disusun seperti berikut: titik
pandang (point of view), kejelasan konsep, relevansi, minat, motivasi,
menstimulasi aktifitas, ilustrasi, komunikatif, menunjang pelajaran lain, menghargai
perbedaan individu, dan memantapkan nilai-nilai.
Akhirnya, kita dapat mengemukakan pedoman penilaian
buku teks sebagai berikut:
1)
Sudut Pandangan (Point of view)
Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut
pandang tertentu yang menjiwai atau melandasi buku teks secara keseluruhan.
Sudut pandang ini dapat berupa teori dari ilmu jiwa, bahasa, dan sebagainya.
2)
Kejelasan Konsep
Konsep-konsep yang harus digunakan dalam suatu buku
teks harus jelas dan tandas. Keremang-remangan dan keamanan perlu dihindari
agar siswa atau membaca juga jelas pengertian, pemahaman, dan penangkapannya.
3)
Relevan dengan kurikulum
Buku teks ditulis untuk digunakan disekolah. Sekolah
mempunyai kurikulum. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bahwa buku teks
harus relevan dengan kurikulum yang berlaku.
4)
Menarik minat
Buku teks ditulis untuk siswa. Oleh karena itu,
penulis buku teks harus mempertimbangkan minat-minat siswa pemakai buku teks
tersebut. Semakin sesuai buku teks dengan minat siswa, semakin tinggi daya
tarik buku teks tersebut.
5)
Menumbuhkan
motivasi
Motivasi berasal dari kata motif, yang berarti daya
pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi diartikan sebagai
penciptaan kondisi yang ideal sehingga seseorang ingin, mau, senang mengerjakan
apa yang diinstruksikan dalam buku tersebut. Apalagi bila buku teks tersebut
dapat menggiring siswa ke arah penumbuhan motivasi intrinsik.
6)
Menstimulasi aktifitas siswa
Buku teks yang baik ialah buku teks yang merangsang,
menantang, dan menggiatkan aktivitas siswa. Di samping tujuan dan bahan, faktor
metode sangat menentukan dalam hal ini.
7)
Ilustratif
Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang mengena
dan menarik. Ilustrasi yang cocok pastilah memberikan daya penarik tersendiri
serta memperjelas hal yang dibicarakan.
8)
Buku teks harus dimengerti oleh pemakainnya, yaitu
siswa.pemahaman harus didahului oleh komunikasi yang tepat. Faktor utama yang
berperan di sini adalah bahasa. Bahasa buku teks haruslah:
a.
Sesuai dengan bahasa siswa
b.
Kalimat-kalimatnya efektif
c.
Terhindar dari makna ganda
d.
Sederhana
e.
Sopan
f.
Menarik
9)
Menunjang mata pelajaran lain
Buku teks mengenai bahasa indonesia, misalnya, di
samping menunjang mata pelajaran bahasa indonesia, juga menunjang mata
pelajaran lain. Melalui pengajaran bahasa indonesia, pengetahuan siswa dapat
bertambah dengan soal-soal sejarah, ekonomi, matematika, geografi, kesenian,
olahraga, dan sebagainya.
10) Menghargai
perbedaan individu
Buku teks yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan
individu tertentu. Perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial,
budaya setiap individu tidak dipermasalahkan tetapi diterima sebagaimana
adanya.
11) Memantapkan
nilai-nilai
Buku teks yang baik berusaha untuk
memantapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Uraian-uraian yang
menjurus kepada penggoyahan nilai-nilai yang berlaku pantas dihindarkan.
Selain itu ada beberapa faktor yang dapat kita jadikan
bahan penilaian terhadap sebuah buku teks pelajaran. Kelayakan isi dan
kelayakan penyajian merupakan hal yang perlu diperhatikan dari buku teks yang
akan dipilih karena kedua hal tersebut menentukan kualitas dan kesesuaian
diterapkan pada siswa. Sebagai contoh berikut hal-hal yang perlu dinilai dalam
pemilihan buku teks pelajaran bahasa indonesia.
1.
Kelayakan Isi
Kelayakan isi menyangkut materi apa yang disajikan
dalam buku teks. Ada beberapa hal yang penting yang harus dipenuhi agar buku
teks dapat dikatakan memiliki isi yang layak untuk dipakai.kelayakan isi
terlihat dari kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD, keakuratan materi, dan
materi pendukung.
a.
Kelengkapan Materi
Dalam buku teks bahasa Indonesia setidaknya
kelengkapan materi mencakup beberapahal, yaitu: wacana, pemahaman wacana, fakta
kebahasaan atau kesastraan, dan aplikasi.
b.
Kedalaman Materi
Selain kelengkapan, kedalaman materi sebuah buku teks
juga harus diperhatikan, harus jelas pembagian kedalaman materi pada tiap
tingkatan kelas. Hal yang diperhatikan dalam poin kedalaman materi yaitu
kesesuaian, kuantitas, dan kualitas wacana.
c.
Keakuratan Meteri
Keakuratan materi dalam buku teks bahasa indonesia
tercermin dari hal-hal berikut, yaitu:
a)
Keakuratan dalam pemilihan wacana
b)
Keakuratan dalam konsep dan teori
c)
Keakuratan dalam pemilihan contoh
d)
Keakuratan dalam pelatihan
2.
Kelayakan Penyajian
a.
Teknik Penyajian
Dalam kaitannya dengan buku teks,
penyajian isi atau materi buku memiliki peranan yang sangat penting, karena
berhubungan dengan konsep berpikir siswa.
Teknik penyajian sebuah buku teks
setidaknya memiliki pedoman sbb:
1)
Kekonsistenan Sistematika Penyajian
2)
Keruntutan Konsep
3)
Keseimbangan Antar Bab
b.
Penyajian Pembelajaran
Selain penyajian atau urutan
penulisan dalam buku, penyajian juga berhubungan dengan penyajian pembelajaran.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penyajian
pembelajaran dalam buku teks antara lain:
1)
Keterpusatan pada peserta didik
2)
Keterangsangan metakognisi peserta didik
3)
Kerangsangan daya imajinasi dan kreasi berpikir
peserta didik
4)
Bagian pendahuluan
5)
Bagian isi
6)
Bagian penyudah
4. Fungsi Buku
Teks
Penyusunan buku teks dalam upaya
pengembangan pembelajaran di sekolah tidaklah disusun tanpa fungsi yang jelas.
Fungsi dan peranan buku teks itu adalah:
a.
Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan
modern mengenai pengajaran, serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan
pengajaran yang disajikan.
b.
Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah
dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa. Selain
itu, juga berfungsi sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan
untuk memperoleh keterampilan-keterampilan ekspresional di bawah kondisi yang menyerupai
kehidupan sebenarnya.
c.
Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan
bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah
pokok dalam komunikasi. (d) Metode dan sarana penyajian bahan dalam buku teks
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Misalnya, harus menarik, menantang,
merangsang, dan bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi untuk
mempelajari buku teks tersebut. (e) Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam)
awal yang perlu dan juga sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas
praktis. (f) Di samping sebagai sumber bahan, buku teks juga berperan sebagai
sumber atau alat evaluasi dan pengajaran remidial yang serasi dan tepat guna
(Green dan Petty, dalam Tarigan 1986).
Fungsi buku teks bagi guru adalah
sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari
oleh siswa, mengetahui urutan penyajian bahan ajar, mengetahui teknik dan
metode pengajarannya, memperoleh bahan ajar secara mudah, dan menggunakannya
sebagai alat pembelajaran siswa di dalam atau di luar sekolah (Krisanjaya
1997:85).
Fungsi buku teks bagi siswa adalah
sebagai sarana kepastian tentang apa yang dipelajari, alat kontrol untuk
mengetahui seberapa banyak dan seberapa jauh ia menguasai materi pelajaran, sebagai
alat belajar (di luar kelas buku teks berfungsi sebagai guru) untuk dapat
menemukan petunjuk, teori, konsep, dan bahan-bahan latihan atau evaluasi
(Krisanjaya 1997:86).
5. Spiralisasi
Untuk memudahkan siswa memperoleh pemahaman yang utuh
dan berkesinambungan, penulis buku pelengkap perlu menata urutan penyajiannya
berdasarkan prinsip-prinsip spiralisasi yang baik. Prinsip-prinsip itu adalah
penjenjangan dan pembobotan (Abdussamad 2002:57). Prinsip penjenjangan
mengharuskan materi diurutkan dari yang lebih mudah ke yang lebih sulit, dari
yang harus dikuasai lebih dulu ke yang merupakan lanjutan, dari yang sederhana
ke yang lebih kompleks.
Prinsip pembobotan menyangkut keluasan dan kedalaman
materi yang harus disajikan pada setiap pembelajaran. Penerapan prinsip ini
harus memperhitungkan kesinambungan program. Materi tertentu yang memiliki
tingkat kesulitan tersendiri atau yang sangat memerlukan keterampilan, dapat
diulang penyajiannya. Pengulangan penyajian itu hendaknya memperhitungkan
keluasan dan kedalaman materi. Materi yang diulang harus lebih luas dalam hal
bobotnya daripada penyajian sebelumnya atau merupakan pengembangan dari materi
yang pernah disajikan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment