LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1.
Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
|
Lembar kerja peserta didik (LKPD)
merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta
didik dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik
dalam peningkatan prestasi belajar. Widjajanti (2008:1) mengatakan lembar kerja
peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan
situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.
Sementara
itu, menurut Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar
kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas. Keuntungan penggunaan LKPD adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar mandiri dan belajar memahami
serta menjalankan suatu tugas tertulis.
2.
Macam-macam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Menurut Trianto (2009: 222) lembar
kerja peserta didik (LKPD) dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan
aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam
bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Trianto (2009: 223) menambahkan
bahwa LKPD memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh
peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan
dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.
Menurut Prastowo (2011: 24) jika
dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima
macam bentuk yaitu:
1.
LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu
konsep
2.
LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan
berbagai konsep yang telah ditemukan
3.
LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
4.
LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
5.
LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
3. Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Suyitno (1997:40) dalam Hidayat
(2013) mengungkapkan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKPD dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.
Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.
Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
3.
Melatih peserta didik dalam menemukan dan
mengembangkan keterampilan proses.
4.
Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Membantu peserta didik memperoleh
catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar. Membantu
peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar secara sistematis.
4.
Prosedur Penyusunan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)
Darmodjo
& Kaligis (1993: 41-46) dalam Indriyani (2013: 15-18) menjelaskan bahwa dalam
penyusunan LKPD harus memenuhi berbagai persyaratan, yaitu
syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis.
1. Syarat
didaktik
Lembar kerja
peserta didik (LKPD) sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses
belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKPD
harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu: memperhatikan adanya
perbedaan individual, sehingga LKPD yang baik itu adalah yang dapat digunakan
baik oleh peserta didik yang lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan
pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKPD dapat berfungsi sebagai
petunjuk jalan bagi peserta didik untuk mencari tahu, memiliki variasi stimulus
melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik, dapat mengembangkan
kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri peserta
didik, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi
peserta didik (intelektual, emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh
materi bahan pelajaran.
2. Syarat
konstruksi
Syarat
konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa,
susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada
hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik,
menggunakan struktur kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang
sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, menghindari pertanyaan yang
terlalu terbuka, tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan
keterbacaan peserta didik, menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi
keleluasaan pada peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKPD,
menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan
ilustrasi daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah peserta didik dalam
menangkap apa yang diisyaratkan LKPD, memiliki tujuan belajar yang jelas serta
manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk
memudahkan administrasinya.
3. Syarat
teknis
Dari segi
teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu:
1.
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf
latin atau romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa
yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris,
menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta
didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar
serasi.
2.
Gambar yang baik untuk LKPD adalah yang dapat
menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna
LKPD. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara
keseluruhan.
Penampilan
adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKPD. Apabila suatu LKPD
ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang
harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga
membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu
tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik
adalah LKPD yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.
5. Syarat-syarat Menyusun LKS
Agar LKS tepat dan akurat, maka
harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Susunan Kalimat dan kata-kata diutamakan:
Susunan Kalimat dan kata-kata diutamakan:
·
Sederhana dan mudah dimengerti.
·
Singkat dan jelas.
·
Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu.
Gambar
dan ilustrasi hendaknya dapat:
·
Membantu siswa memahami materi.
·
Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian.
·
Membantu siswa berpikir kritis.
·
Menentukan Variabel yang akan dipecahkan dalam
kegiatan pembelajaran.
Tata
letak hendaknya:
·
Membantu siswa memahami materi dengan menunjukkan urutan
kegiatan secara logis dan sistematis.
·
Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal
hingga akhir.
·
Desain harus menarik. (Depdikbud, 1996/1997:25-26).
6. Tujuan LKPD meliputi:
1.
Memberikan pengetahuan dan sikap serta keterampilan yang perlu dimiliki siswa
2.
Mengecek tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang telah disajikan
3.
Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang
sulit dipelajari
7. Prinsip LKPD meliputi:
a. Tidak
dinilai sebagai dasar perhitungan raport, tetapi hanya diberi penguat bagi yang
berhasil menyelesaikan tugasnya serta
diberi bimbingan bagi peserta didik
yang mengalami kesulitan.
b. Mengandung
permasalahan
c. Sebagai alat
pengajaran
d. Mengecek
tingkat pemahaman
e. Pengembangan
dan penerapannya
f. Semua
permasalahan sudah dijawab dengan benar setelah selesai pembelajaran
8. Kelebihan
& Kekurangan LKS
Kelebihan Lembar Kerja Siswa
(LKS)
a. Dapat menjadi media pembelajaran mandiri bagi siswa
b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
c. Praktis dan harga terjangkau
d. Materi lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi
e. Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya mengalami
hambatan dengan listrik maka kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan media
LKS
f. Tidak menggunakan listrik sehingga bisa digunakan oleh SD di pedesaan
maupun di perkotaan
Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
a. Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa
muncul bagian berikutnya maupun bab setelah itu.
b. Adanya kekhawatiran guru hanya mengandalkan media LKS tersebut serta
memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa disuruh mengerjakan
LKS kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali untuk membahas LKS itu.
c. LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok dengan konsep yang
diajarkan.
d. Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat
kognitif, jarang menekankan pada emosi dan sikap.
e. Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak dipadukan
dengan media yang lain.
terimakasih
ReplyDeletePerbedaan lks dan lkpd ap ya ??
ReplyDeleteSebenarnya kalo dari segi nama sama aja sihh sama sama berupa Lembar Kerja tapi kalo dari segi isi jelas beda. LKS merujuk pada Lembar Kerja yang berasal dari penerbit. Sementara, LKPD itu buatan guru mata pelajaran yg bersangkutan.. LKS yg dikembangkan oleh guru namanya LKPD. isi dari LKPD beda dengan LKS yg hanya berupa soal soal yg harus dijawab oleh siswa kalau LKPD buatan guru harus berupa penanaman konsep berdasarkan aspek kurikulum 2013 yang 5 M (Mengamati, menanyakan, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, mengkomunikasikan). CMIIW
Deletekalo boleh, sumbernya tolong dicantumkan dek.. terima kasih
ReplyDeleteTerimakasih
ReplyDeleteBerarti LKPD itu termasuk Bahan Ajar atau Media Pembelajaran? Terimakasih
ReplyDeletesumber atau catatan mkaki mhon d cantumkan oak,, trmaakasi
ReplyDeleteThx
ReplyDelete